Ada sebuah keluarga yang sangat terpandang. Suatu hari keluarga itu membeli seorang pembantu (budak) yang berkebangsaan hindi (Hindia). Keluarga itu terus merawatnya dan akhirnya di ambil sebagai anak.
Setelah dewasa, ia jatuh cinta pada tuan
puterinya, yang ketika itu telah menjadi ibu angkatnya sendiri. Ia terus
menerus menggoda ibu angkatnya, dan ibunyapun melayani. Hingga suatu hari
terjadilah hubungan layaknya hubungan suami istri.
Ketika pembantu itu sedang asyik di atas dada
ibu angkatnya, Tiba tiba ayah angkatnya datang. Ia marah. Ia segera mengambil
pisau, lalu di potongnya kelamin anak angkatnya itu. Namun pada akhirnya Ia
menyesal. Ia membawanya ketabib untuk di obati.
Setelah sembuh si anak angkat itu tidak di usir.
Ia tetap diberi kesempatan tinggal di rumah orang tuanya yangtelah menjadi
orang tua angkatnya . tetapi secara diam diam IA mendendam. Ia menunggu
datangnya kesempatan untuk melakukan pembalasan.
Keluarga yang sangat terpandang itu sebenarnya
mempunyai dua anak yang sangat tampan. Salah satunya masih berusia anak-anak
sedang yang lainnya mendekati remaja. Suatu hari kedua anak itu hilang dibawa
pembantunya yang telah di angkat menjadi anaknya. Tanpa diketahui keduanya
dibawa naik ke atas loteng. Disana keduanya diajak bermain-main, diperlakukan
secara baik hingga tak ada kesan di sandera.
Hingga manakala orang tuanya telah kebingungan
mencari, tanpa sengaja ia mendongak keloteng. Disana anak-anak disandera anak
hindi tadi.
Ia berteriak “ Celaka benar Kau. Apakah engkau
menghendaki kematian kedua anakku?” Bekas pembantunya menjawab: “ Ya benar, Kedua
anakmu mesti akan mati kalau Kau tidak menuruti perintahku” . ” Apa kemauanmu?”
, tanya orang yang terpandang itu. ” Aku menghendaki supaya kamu memotong
kelaminmu sendiri” . Demi mendengar
permintaan itu, Ia terperanjat bukan kepalang, katanya, ” Takutlah kepada Allah,
takutlah kamu. Bukankah dirimu telah kupelihara. Hentikan perbuatan jahatmu itu”
. Ia terus mengulang–ulang permintaanya. Namun anak hindi itu tidak ambil
peduli. Ketika tuannya akan naik keatas
loteng, sianak Hindi itu menyeret kedua anaknya dibawa kepinggir loteng. Lelaki yang malang itu berteriak, ” Celaka
benar kamu !Tunggu sebentar. tentu aku akan menuruti tuntutanmu” . Ia pergi sebentar lalu datang dengan membawa
pisau. tanpa di minta lagi kelaminnya di potongnya sendiri di depan mata si
anak Hindi. setelah puas menyaksikan dendamnya, si anak Hindi itupun
mencampakkan kedua anak bekas majikannya itu hingga tewas seketika.
Apa
katanya. ” Tuntutan memotong kelamin sendiri itu adalah sebagai pembalasan atas
perbuatanmu tempo hari memotong kelaminku. Dan kematian kedua anakmu itu
sebagai tambahan atas kerugianku” .
Memperhatikan kisah tersebut, dapat di
ambil pelajaran bahwa, bilamana pembantu telah memasuki usia baligh hendaknya
dilarang masuk kamar majikannya. Sebab
pada umumnya godaan mulai terjadi setelah memasuki usia itu. Disamping menjaga
keturunan itu termasuk perkara terpenting.
0 komentar:
Posting Komentar