Tersebut dalam firman Alloh Surat Al Tamrim ayat
6:
“ YAA AYYUHAL LADZI AAMANUU QUUU ANFUSAKUM WA
AHLIIKUM NAAROON”
Artinya: Hai orang_orang yg beriman, peliharalah dirimu
keluargamu dari api neraka.
Dalam menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Abas Ra
mengatakan, ” Berikanlah pengertian kepada mereka dan didiklah mereka “ yakni tentang syariah Islam dan akhlak_akhlak
yg baik.
Tersebut dalam riwayat dijelaskan:
“ INNA ASYADDANNAASI 'ADZAABAYYAU MAL QIYAA MATI
MAN JAHHALA AHLAHU”
Artinya : Sesungguhnya di antara manusia yang paling
keras menerima siksaan kelak di hari kiamat adalah orang yang memperbodoh
keluarganya, (yang sengaja membentuk keluarganya menjadi
bodoh). (al-hadits)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra dari Nabi
Saw, bahwa beliau bersabda yang artinya:
“ Setiap kamu sekalian adalah
penggembala dan kelak akan ditanya tentang penggembalaannya. Imam adalah penggembala dan kelak dimintai
tanggung jawab atas penggembalaan (kepemimpinan)nya.
Suami adalah pemimpin keluarganya dan
kelak dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinan (rumah tangganya). Isteri adalah pengatur di rumah suaminya, kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang
pengaturannya (di rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana dalam menjalankan
pertanggungjawaban tentang pelaksanaannya. Anak lelaki adalah penjaga harta kekayaan
orangtuanya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang penjagaannya. Jadi kalian semua adalah penggembala dan kelak kalian akan diminta
pertanggungjawaban atas penggembalaannya. (riwayat
Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “ Takutlah
kepada Allah, takutlah kepada Allah
dalam urusan wanita, karena mereka
adalah merupakan amanat bagimu. Barangsiapa tidak menyuruh isterinya
menunaikan shalat dan tidak mengajarinya, berarti telah berkhianat kepada Allah dan
Rasul-Nya. (al-hadits).
Di antara akhir kata-kata yang dipesankan oleh
Rasulullah Saw yang diulang tiga kali hingga lisannya terasa sulit berkata dan
sangat berat, adalah: “ Peliharalah shalat, peliharalah shalat (mu) dan apa saja yang ada pada kekuasaanmu. Janganlah kamu membebani mereka dengan perkara
yang mereka tidak mampu menanggungnya. Takutlah kepada allah, takutlah kepada Allah dalam urusan
isteri-isterimu, sesungguhnya mereka
adalah tawanan yang ada dalam kekuasaanmu.
Kamu mengambil mereka dengan amanat Allah, dan kamu mengambil kehalalan farji mereka
dengan firman-firman Allah. (al-hadits).
Firman Allah dalam surat Thaaha ayat 132: “ WA MUR AHLAKA BISHOLATI” yang artinya: “ dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat.
Diriwayatkan dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda,
yang artinya: “ tidak ada dosa yang lebih besar yang kelak
di hari kiamat dibawa seseorang menghadap kepada Allah, daripada orang yang membuat keluarganya
menjadi bodoh. ”
Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: “ Pertama kalli perkara yang
dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (yakni isteri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak kami (tanggung jawab) kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak mengajarkan
kepada kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami berupa makanan
dari hasil yang haram, dan kami tidak
mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa) lantaran mencari barang yang haram, sehingga terkelupas dagingnya, kemudian dibawa ke neraka. (al-hadits).
0 komentar:
Posting Komentar