*
Ya Allah ambillah kesombonganku dariku. Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku
yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
*
Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Allah berkata,
"Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
*
Ya Allah beri aku kesabaran. Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari
ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya
sendiri."
*
Ya Allah beri aku kebahagiaan. Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan,
kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."
*
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan. Allah berkata, "Tidak. Penderitaan
menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."
*
Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau
kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
*
Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku Allah berkata...
"Akhirnya
kau mengerti !"
Kadang
kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah
payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak
ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran
telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- orang lain
dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru
orang lain yang mendapatkannya - tanpa
susah payah.
Kita
mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan
penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita
menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba
kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu
kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas
badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa
demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita
berdoa memohon pada Allah) dan merengek
agar dibelikan es. Orangtua kita tentu
lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala
dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh
dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu
pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi
kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "buta"
dan "tuli".... dan terus
berdoa. J
0 komentar:
Posting Komentar