Jumat, 07 Juni 2013

Strategi Peningkatan Minat Baca Di Kalangan Masyarakat Indonesia



PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari, karena pendidikan merupakan ilmu yang menuntun seseorang, tanpa pendidikan suatu negara tidak berarti apa-apa, walaupun memiliki padat penduduk yang jumlahnya sangat tinggi, sumber daya manusia dari suatu bangsa bukan modal fisik atau sumber daya material  yang merupakan faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi suatu bangsa bersangkutan (Todaro, 1997).
Membaca merupakan salah satu kegiatan dari suatu pendidikan, kegiatan ini dapat memberikan  manfaat yang kompleks, seperti informasi dan ilmu yang terkandung didalamnya serta dapat menambah bahasa yang belum diketahui, namun kondisi yang terjadi di Indonesia sangat memprihatinkan, untuk mendapatkan suatu informasi masyarakat lebih suka untuk menonton televisi dibandingkan membaca koran, ini dapat ditunjukkan dari data BPS (2006), bahwa masyarakat yang lebih memilih menonton televisi sebesar 85,9 persen dan atau mendengarkan radio sebesar 40,3 persen dan jumlah yang membaca koran sejumlah 23,5 persen.
PERMASALAHAN
Maka dengan demikian permasalah pendidikan yang sedang dihadapi di Indonesia adalah bagaimana strategi untuk meningkatkan peminat baca di kalangan masyarakat Indonesia.
TUJUAN
Berdasarkan permasalahan diatas adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan jumlah peminat baca di kalangan masyarakat Indonesia.
LANDASAN TEORI
Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
  • Pendidikan Dasar
Salah satu pemikiran dasar untuk pendidikan remaja  adalah fungsi penjagaan sekolah-sekolah, menjauhkan anak-anak dari jalanan, mengurangi kejahatan, membebaskan orang tua untuk bekerja atau bersenang-senang, dan mengajari anak-anak tentang norma-norma masyarakat.
  • Pendidikan Tinggi
Para ekonom memfokuskan pada manfaat yang terkait dengan pekerjaan dan karier yang diterima dari perguruan tinggi oleh mereka yang kuliah dan lulus bukan karena mereka hanya memikirkan uang, tetapi mereka ingin melihat apakah perubahan yang disebabkan oleh kuliah diperguruan tinggi meningkatkan produktivitas (yakni, menghasilkan modal manusia) dan dengan demikian meningkatkan pendapatan.(Schultz,1961) menghipotesiskan bahwa kuantitas dan kualitas pendidikan yang didapat oleh suatu individu memberikan kontribusi pada modal manusianya, yang menghasilkan kapasitas produksi yang lebih besar.
Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut:
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses
ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu kemajuan suatu negara, dan membaca merupakan salah satu pendidikan yang harus sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena dengan membaca akan memberikan manfaat yang banyak bagi pembacanya, seperti pengetahuan atau ilmu yang belum diketahui pembaca, dengan membaca pembaca akan mendapatkan ilmu atau pengetahuan yang tertera dibuku yang di bacanya.
Akan tetapi fakta yang terjadi pada masyarakat Indonesia sebagian besar lebih memilih menonton televisi daripada membaca koran atau lainnya untuk mendapatkan suatu informasi, karena media televisi lebih menarik, lebih atraktif, bersifat audio-visual dan lebih efisien daripada media cetak.
Hal ini perlu diperhatikan oleh pemerintah, bahwasanya dengan meninggalkan budaya membaca akan menimbulkan penurunan pengetahuan masyarakat Indonesia dan dapat berimbas ke kualitas suatu negara, sehingga diperlukan suatu setrategi supaya masyarakat Indonesia tertarik dalam membaca.
Menurut Oprah-Zukav upaya untuk meningkatkan minat baca dapat dilakukan sebagai berikut: Pertama, bahwa resensi buku bisa ditampilkan secara menarik dan “mencerahkan” melalui acara informasi-hiburan di televisi.
Kedua, harus dibuat semacam jembatan-jembatan kreatif. Adapun faktor lain menyangkut mutu buku, harga, daya tarik, dan aspek-aspek kreatif lainnya.
KESIMPULAN
Membaca merupakan hal yang penting untuk diperhatikan di suatu negara, oleh karena itu di butuhkan strategi-strategi untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat Indonesia. Adapun strateginya adalah menciptakan buku yang menarik dengan sentuhan seni di dalamnya, harga buku dapat di jangkau oleh masyarakat Indonesia, dan menjadikan buku yang berkualitas, seperti isi bacaan dalam buku tersebut.
SARAN
Dengan menurunnya tingkat minat baca dikalangan Indonesia diharapkan penulis lebih kreatif lagi dalam penulisan bukunya, dan mempopulerkannya dengan cara mengiklankan di telivisi, serta pemerintah harus membuat kegiatan-kegiatan rutin yang dapat meningkatkan minat baca seseorang, seperti diadakannya olympiade khusus tentang pengetahuan umum, dan memberi reward bagi para penulis buku supaya penulis terus berinovasi dalam tulisannya, pemerintah juga harus membuat iklan yang menyatakan bahwa membaca itu penting dan menguntungkan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan.
http: //id.wikipedia.org/wiki/membaca.
http://klubhausbuku.com/2008/11/manfaat-membaca/.
http://www.ahmadheryawan.com/opini-media/budaya-pariwisata/2319-minat-baca-oprah-dan-kick-andy.html.

0 komentar: