PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
pendidikan merupakan ilmu yang menuntun seseorang, tanpa pendidikan suatu
negara tidak berarti apa-apa, walaupun memiliki padat penduduk yang jumlahnya
sangat tinggi, sumber daya manusia dari suatu bangsa bukan modal fisik atau
sumber daya material yang merupakan faktor paling menentukan karakter dan
kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi suatu bangsa bersangkutan (Todaro,
1997).
Membaca
merupakan salah satu kegiatan dari suatu pendidikan, kegiatan ini dapat
memberikan manfaat yang kompleks, seperti informasi dan ilmu yang
terkandung didalamnya serta dapat menambah bahasa yang belum diketahui, namun
kondisi yang terjadi di Indonesia sangat memprihatinkan, untuk mendapatkan
suatu informasi masyarakat lebih suka untuk menonton televisi dibandingkan
membaca koran, ini dapat ditunjukkan dari data BPS (2006), bahwa masyarakat
yang lebih memilih menonton televisi sebesar 85,9 persen dan atau mendengarkan
radio sebesar 40,3 persen dan jumlah yang membaca koran sejumlah 23,5 persen.
PERMASALAHAN
Maka
dengan demikian permasalah pendidikan yang sedang dihadapi di Indonesia adalah
bagaimana strategi untuk meningkatkan peminat baca di kalangan masyarakat
Indonesia.
TUJUAN
Berdasarkan
permasalahan diatas adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan
jumlah peminat baca di kalangan masyarakat Indonesia.
LANDASAN
TEORI
Pendidikan
dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang
Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan
menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di
dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara
dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau
mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah
(pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran,
kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik
(mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran, Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian :
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan,
cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya
untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam
dan masyarakatnya.
- Pendidikan Dasar
Salah
satu pemikiran dasar untuk pendidikan remaja adalah fungsi penjagaan
sekolah-sekolah, menjauhkan anak-anak dari jalanan, mengurangi kejahatan,
membebaskan orang tua untuk bekerja atau bersenang-senang, dan mengajari
anak-anak tentang norma-norma masyarakat.
- Pendidikan Tinggi
Para
ekonom memfokuskan pada manfaat yang terkait dengan pekerjaan dan karier yang
diterima dari perguruan tinggi oleh mereka yang kuliah dan lulus bukan karena
mereka hanya memikirkan uang, tetapi mereka ingin melihat apakah perubahan yang
disebabkan oleh kuliah diperguruan tinggi meningkatkan produktivitas (yakni,
menghasilkan modal manusia) dan dengan demikian meningkatkan
pendapatan.(Schultz,1961) menghipotesiskan bahwa kuantitas dan kualitas
pendidikan yang didapat oleh suatu individu memberikan kontribusi pada modal
manusianya, yang menghasilkan kapasitas produksi yang lebih besar.
Dr.
Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan tentang
banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya
sebagai berikut:
1.
Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
PEMBAHASAN
Pendidikan
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dan salah satu faktor yang
mempengaruhi suatu kemajuan suatu negara, dan membaca merupakan salah satu
pendidikan yang harus sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena dengan
membaca akan memberikan manfaat yang banyak bagi pembacanya, seperti
pengetahuan atau ilmu yang belum diketahui pembaca, dengan membaca pembaca akan
mendapatkan ilmu atau pengetahuan yang tertera dibuku yang di bacanya.
Akan
tetapi fakta yang terjadi pada masyarakat Indonesia sebagian besar lebih
memilih menonton televisi daripada membaca koran atau lainnya untuk mendapatkan
suatu informasi, karena media televisi lebih menarik, lebih atraktif, bersifat
audio-visual dan lebih efisien daripada media cetak.
Hal
ini perlu diperhatikan oleh pemerintah, bahwasanya dengan meninggalkan budaya
membaca akan menimbulkan penurunan pengetahuan masyarakat Indonesia dan dapat
berimbas ke kualitas suatu negara, sehingga diperlukan suatu setrategi supaya
masyarakat Indonesia tertarik dalam membaca.
Menurut
Oprah-Zukav upaya untuk meningkatkan minat
baca
dapat dilakukan sebagai berikut: Pertama, bahwa resensi buku bisa ditampilkan
secara menarik dan “mencerahkan” melalui acara informasi-hiburan di televisi.
Kedua, harus dibuat semacam jembatan-jembatan kreatif. Adapun faktor lain menyangkut mutu buku, harga, daya tarik, dan aspek-aspek kreatif lainnya.
Kedua, harus dibuat semacam jembatan-jembatan kreatif. Adapun faktor lain menyangkut mutu buku, harga, daya tarik, dan aspek-aspek kreatif lainnya.
KESIMPULAN
Membaca
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan di suatu negara, oleh karena itu
di butuhkan strategi-strategi untuk meningkatkan minat baca di kalangan
masyarakat Indonesia. Adapun strateginya adalah menciptakan buku yang menarik
dengan sentuhan seni di dalamnya, harga buku dapat di jangkau oleh masyarakat
Indonesia, dan menjadikan buku yang berkualitas, seperti isi bacaan dalam buku
tersebut.
SARAN
Dengan
menurunnya tingkat minat baca dikalangan Indonesia diharapkan penulis lebih
kreatif lagi dalam penulisan bukunya, dan mempopulerkannya dengan cara
mengiklankan di telivisi, serta pemerintah harus membuat kegiatan-kegiatan
rutin yang dapat meningkatkan minat baca seseorang, seperti diadakannya
olympiade khusus tentang pengetahuan umum, dan memberi reward bagi para penulis
buku supaya penulis terus berinovasi dalam tulisannya, pemerintah juga harus
membuat iklan yang menyatakan bahwa membaca itu penting dan menguntungkan
pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan.
http:
//id.wikipedia.org/wiki/membaca.
http://klubhausbuku.com/2008/11/manfaat-membaca/.
http://www.ahmadheryawan.com/opini-media/budaya-pariwisata/2319-minat-baca-oprah-dan-kick-andy.html.
0 komentar:
Posting Komentar