Jumat, 12 Juli 2013

Permukaan Air Laut Meningkat

Forumhijau.com - Tinggi permukaan laut di seluruh dunia pada abad ini meningkat lebih cepat dari perkiraan semula. Pemanasan Arktik‬ dan sebagian lapisan es di ‪‎Green land‬ ditenggarai menjadi penyebabnya.

Berdasarkan laporan Arctic‬ Monitoring and Assessment Programme (AMAP), permukaan laut pada 2100 diproyeksi naik pada rentang 0,9-1,6 meter. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan penelitian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2007 yang memperkirakan kenaikan permukaan laut sebesar 0.17-0,58 meter di penghujung abad. Sebagai catatan, laporan IPCC tidak memasukkan faktor percepatan pencairan es di kawasan kutub utara.

AMAP menyebutkan pencairan tudung es di Arktik dan lapisan es di Greenland merupakan penyebab utama kenaikan permukaan laut ini. "Enam tahun terakhir merupakan periode terpanas yang pernah tercatat di Artika," tulis AMAP dalam laporannya.

Data milik IPCC menunjukkan peningkatan suhu di kawasan Artika dua kali lebih cepat dibandingkan di kawasan lain di seluruh dunia. Bahkan, catatan suhu di Arktik menorehkan rekor tertinggi untuk periode dua milenium terakhir.

Menurut laporan IPCC, 90 persen kenaikan suhu rata-rata dunia disumbangkan oleh ‪‎emisi‬ gas rumah kaca‬ akibat aktivitas manusia. Kegiatan yang dimaksud adalah pembakaran sejumlah besar bahan bakar fosil dalam beberapa dekade terakhir.

Penambahan tinggi permukaan laut menambah ancaman bagi pantai-pantai di Bangladesh, Florida, pulau-pulai kecil di Samudera Pasifik, dan kota-kota besar seperti London dan Shanghai. Peningkatan ini juga akan menambah biaya pembangunan tembok penahan tsunami di Jepang.

Sementara di Indonesia, kenaikan permukaan laut mengancam keberadaan pulau-pulau kecil seperti yang terdapat di Kepulauan Seribu. Beberapa pulau diperkirakan akan menghilang selama satu abad ke depan.

Kondisi pantai di Teluk Jakarta juga terancam tenggelam. Ancaman ini semakin besar dengan terjadinya penurunan permukaan tanah di berbagai tempat di Provinsi DKI Jakarta.

0 komentar: